Spesial Untuk Lelaki Itu

TipsMamah.com - Assalammu'alaikum. Aku tau kau akan tersenyum geli jika menemukan ini. Atau malah kebingungan, keheranan untuk apa aku menulisnya. Ya ini hanya untuk mengungkapkan betapa beruntungnya aku dipertemukan denganmu. 

Mas, gimana kabarmu? Bisa aku bayangkan kamu pastilah lelah karena terlalu lama duduk di depan layar. Memeras pikiran dan ide untuk mencari kelanjutan hidup kita kelak. Bagian punggungmu pasti sangat pegal ya mas. Maaf mas aku belum selalu bisa memijatmu sebelum tidur. 

Kau tahu, kau lebih tampan beribu kali lipat saat sedang seperti itu. Walaupun sering kali aku kesal mengetahui aktifitasmu hanya di depan layar bahkan sampai menguras waktu bertemu kita. Kini pun lebih jarang menelfonku seperti dulu, bercanda-menceritakan aktifitas hari ini. Sebegitu keras usahamu mas. Maaf aku yang terlalu lancang untuk selalu meminta waktumu. 

Aku tahu aku selalu terbesit dipikiran dan hatimu. Dan dengan hebatnya kau menyingkirkanku hanya untuk bersamaku nanti dipelaminan. Aku ingat banyak obrolan kita yang dihabiskan untuk membahas mimpi dan harapan kita padahal pasangan lain menghabiskannya dengan memadu kasih. 

Tak pantas rasanya aku selalu merengek protes. Banyak akhirnya pertengkaran dan kisah orang lain yang membuatku merenung. Dalam merenung aku pun sadar betapa Allah menyayangiku menyiapkanmu untukku. Seharusnya yang kulakukan adalah bersyukur yah selalu bersyukur yang tak berkesudahan, mendukung, dan berdoa untukmu. 

Sesungguhnnya aku sudah tak sabar untuk menghabiskan waktu denganmu. Dari jalan-jalan, berwisata bersama, sampai beraktifitas selalu bersama. Iya mas aku tahu, aku harus selesaikan tugas skripsiku dulu. Itu kan yang akan kau katakan. 

Terima kasih persiapan yang kau lakukan. 
Karena kau telah merelakan waktu tidurmu, merelakan waktu nongkrongmu, merelakan waktu-waktu saat orang lain ingin berkonsultasi denganmu. Beruntungnya aku.

Banyak hal yang kau ajarkan kepadaku juga. Ya kau mengajariku betapa kerasnya hidup. Dunia baru yang kau kenalkan adalah menulis. Dengan itulah kini akhirnya aku bisa mengungkapkannya kepadamu dengan perasaan yang lebih lega. Dari pada ngomong langsung, aku bisa bayangkan kau hanya akan menertawaiku. Hehe..

Terima kasih kau telah tumbuh menjadi lelaki yang bisa diandalkan. Kau bukan hanya bisa mengangkat barang berat, menimba air, mendorong dikala motorku bocor, kau sudah bisa jadi panutan dan penuntunku. Aku hanya tinggal menunggu waktu itu datang. 

Oh ya ada lagi yang membuatmu selalu tampan di depanku, wawasanmu yang luas dan saat kau mengenakan baju koko hitam kesayanganmu. Oleh karena itu jangan lelah selalu belajar dan membaca ya mas.

Terima kasih karena tidak pernah mengeluh atas waktu yang kau luangkan walaupun sebenarnya aktifitas sama-sama seabrek. Geli sendiri kalau aku mengingat kita sesekali berada di satu tempat namun saling membelakangi dan menghadap ke layar masing-masing. Itu buktiku yang ingin berjuang bersamamu mas.

Maafkan aku yang belum menjadi wanita sempurna.
Tiap kali aku melihat cermin kau tahu betapa mindernya aku membayangkan kau ada di sampingku. Aku bukan wanita yang cantik, aku bukan wanita yang pintar berpenampilan modis, aku bukan wanita yang selalu mendapat nilai A, aku bukan wanita yang pandai memasak. Kau ingatkan masakanku yang keasinan. -_- begitu banyak kekuranganku. 

Dengan semua kecerobahanku kau selalu saja mengatakan "pancen bojoku" yah itu candaan yang selalu membuatku tenang :'). Tapi kau mengubah itu semua, kau menyihirku sehingga aku mau belajar lebih baik untukmu. Sabar ya mas. Terima kasih selalu menjaga perasaanku. 

Kalau kita berantem lagi..
Kita bisa berubah menjadi monster yang membuat sebal satu sama lain. Saat aku sudah terlalu manja dan cerewet terhadapmu. Saat kau sudah terlalu cuek terhadapku hingga membuat kesal. Kita saling menyalahkan. 

Saat aku sudah keras kepala ingatkan aku dengan sabar, jangan kasari aku. Cinta bukan soal menang atau kalah. Saling mengingatkan dan mengerti yang aku inginkan di antara kita. Saat kau benar-benar lelah terhadapku, bicaralah. Jika kau ingin pergi tolong segera kembali dan jangan terlalu lama. 

Maafkan aku dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Maukah kau memaafkanku dan tetap berjuang untuk kita? Masih maukah kau menjadi imam dari keluarga kita nanti, maukah kau menjadi papah dari anak-anak kita nanti. Bersediakah kau menjadikanku rumah, tempat kembali dari aktifitasmu, bersediakan kau menjadikanku makmum yang selalu kau lindungi. 

Air mataku mengering mas, sudah dulu ya. Aku hanya selau bisa mengucapkan maaf dan terima kasih. 

Komentar yang baik adalah komentar yang cerdas dan berkualitas.
EmoticonEmoticon