TipsMamah.com - Pernah mendengar tentang air terjun darah mah? Ya, air terjun yang mengeluarkan cairan dengan warna seperti darah ini telah menggemparkan dunia. Namun kini misteri di balik air terjun ini telah terpecahkan. Air terjun tersebut berada di Dry Valleys, Antartika.
Ilmuwan mengatakan bahwa warna yang dihasilkan dari tebing es di ujung selatan Bumi ini adalah bagian dari jaringan air asin. Air asin ini berada di bawah tanah yang dalam dan luas. Sesuai dengan namanya "Dry Valleys", ini adalah tempat terkering. Di sana tidak ada es, yang ada hanya segelintir gletser dan beberapa danau. Iklimnya sangat kering, dingin, dan berangin.
Dengan kondisi itu, di Dry Valleys masih terdapat kehidupan, salah satunya bakteri. Bakteri inilah yang menjadi kunci dari misteri dari air terjun merah. Ia hidup dalam perairan asin di bawah Gletser Taylor.
Bakteri tersebut memakan batuan dalam air sehingga terjadi pelepasan zat besi dari batu. Zat besi tersebut bercampur dengan air asin. Zat besi yang bercampur dengan garam kemudian akan berubah menjadi merah saat terpapar dengan oksigen.
Air asin itu mengalir ke Danau Bonney dan membentuk air terjun darah atau Blood Falls.
Akhir-akhir ini para peneliti menjadi semakin giat melakukan penelitian karena misteri air terjun darah. Penelitian menemukan bagian bawah permukaan Gletser Taylor dialiri oleh air asin. Air inilah yang menghubungkan antar danau yang terpencar.
Jill Mikucki, pakar mikrobiologi yang memimpin penelitian mengatakan bahwa air terjun darah bukan hanya sebuah anomali namun mewakili sebuah jaringan hidrologi yang lebih besar. Penelitian dilakukan dengan memindai Gletser Taylor menggunakan sensor elektromagnetik dimana sensor tersebut dapat perbedaan pada lapisan Gletser Taylor sampai kedalaman 300 meter.
Air asin ini membentang hingga 12 km dan dua kali lebih asin dari air laut biasa. Lapisan air ini diperkirakan ada pada kedalaman 5 km. Air tersebut menjadi lebih asin dikarenakan : 1) Daerah itu merupakan bekas danau besar mengalami proses pembekuan dan penguapan dalam waktu lama. 2) Air laut pernah membanjiri lembah itu.
Daya tarik lain yang membuat para ilmuwan meneliti adalah lingkungannya sangat mirip dengan Mars. Air asin seperti itu diperkirakan pernah ada di Mars saat ketika planet itu berubah dari planet yang mempunyai lautan menjadi planet yang kering.
Baca Juga Artikel Lainnya :
Baca Juga Artikel Lainnya :
Komentar yang baik adalah komentar yang cerdas dan berkualitas.
EmoticonEmoticon