Hindari Mengatakan “Anak Nakal”, Berakibat Fatal


Tipsmamah.com - Menjadikan anak tumbuh dengan pribadi yang baik adalah keinginan setiap orang tua. Sehingga orang tua sering mendisipkan anak dengan keterpaksaan dengan dalih supaya terbiasa. Membentuk kebiasaan yang baik pada si kecil tidak selalu harus dimulai dengan memaksa. Perlunya pendekatan ramah agar anak melakukannya karena kesadaran.

Elliyati Bahri sebagai Konselor dan Parental Coach, menghimbau pada semua orang tua untuk menggunakan bahasa yang lebih ramah dan persuasif pada anak. Hal ini disampaikan pada acara Milad Partai Keadian Sejahtera (PKS) ke-18 oleh Dewan Pimpinan Daerah PKS Kabupaten Semarang, di gedung PIKK, Tuntang, Kabupaten Semarang.

Perlu disadari bahwa anak-anak kita adalah calon pemimpin di masa yang akan datang. Sehingga dalam mengasuh orang tua tidak bisa sembarangan, pertimbangkanlah psikologi anak. Contoh saat waktu mandi biasanya orang tua mengatakan ayo mandi, dengan suara yang keras dan memerintah. Hal tersebut dapat menggores harga diri si anak dan tak jarang itu akan berimbas pada pola tingkahnya ketika terjun ke masyarakat nanti.

Elli mengajak para orang tua untuk meninggalkan cara lama tersebut. Cobalah mengubahnya menjadi kalimat yang lebih ramah. Misal ketika si anak ada PR, cobalah mengajaknya menyelesaikannya dengan “Setelah mengerjakan PR, ibu buatkan jus atau minuman coklat?” Anak akan mengambil salah satu pilihan dengan tetap mengerjakan PRnya, tambahkan pula nasihat bahwa hal tersebut adalah kewajibannya.  


Elli mengatakan bahwa kunci dari pendidikan anak ialah komunikasi. Dengan menggunakan kalimat atau kasar kepada anak maka perkembangan jiwanya cenderung kerdil (kurang percaya diri dan mengelola diri). Jadi sebagai orang tua kita harus berhati-hati lagi dalam berucap dan tak jarang anak juga akan meniru di kemudian hari.


Read More

Penyebab Rasa Kantuk Di Siang Hari


Tipsmamah.com - Para pakar kesehatan selalu menyarankan kita untuk tidur di malam hari dengan cukup. Namun sering kali rasa kantuk masih terasa di siang hari. Hal ini bisa memberikan efek yang kurang baik terhadap kinerja kita di kantor. Sebagai independent sleep expert. Dr. Neil Stanley memberikan beberapa alasan dari masalah tersebut.

Berjam-jam di dalam ruangan
Sering kali pekerjaan membuat kita harus terjebak dalam ruangan selama berjam-jam. Hal ini bisa menyebabkan Anda mengalami rasa lesu, terutama pada ruangan dengan cahaya redup. Sebaiknya manfaatkan waktu istirahat dengan baik untuk menikmati udara luar sehingga vitamin D dan aura positif akan didapatkan.

Ada yang tidak beres dengan tubuh
Jika Anda sudah memiliki waktu tidur yang cukup (6-8 jam) namun masih terasa kantuk berlebih, bisa jadi ada yang tidak beres dengan tubuh. Cobalah untuk memeriksakan kesehatan Anda.

Porsi makan
Neil menjelaskan orang biasanya akan meraksakan kantuk di sore hari. Ini bisa terjadi karena posri makan yang tidak terlalu banyak makan. Sehingga sekitar jam 2 sampai dengan 6 sore kinerja menjadi berkurang.

Terlalu lelah
Setiap tubuh biasanya memiliki kemampuan yang berbeda. Bisa jadi Anda masih merasa kelelahan meskipun sudah tidur. Hal tersebut terjadi karena Anda terlalu keras dalam bekerja.


Mengonsumsi alkohol
Neil juga menjelaskan bahwa alkohol yang dikonsumsi baru akan bereaksi pada otak ketika Anda tertidur. Hal tersebut bisa mengakibatkan kantuk yang berlebih saat beraktifitas.

Itulah beberapa penyebab yang bisa menjadikan Anda merasakan kantuk berlebihan. Jadi mulailah mengantisipasi penyebab tersebut dan usahakan untuk tidak mengonsumsi alkohol. 
Read More

Tips Parenting Dalam Memahami Sifat Anak


Tipsmamah.com - Setiap manusia memiliki sifat dan karakter yang berbeda satu sama lain. Dalam pembentukan diri seseorang ada 2 hal yang paling berpengaruh yaitu genetik dan lingkungan. Lingkungan pertama yang anak temui adalah keluarga oleh karena itu sebagai orang tua kita tidak bisa sembarangan dalam menentukan pola asuh anak. Seharusnya pola asuh kita tentukan bukan hanya berdasarkan keinginan diri, lihatlah juga karakter si anak.

Sering kali karena keinginan pribadi orang tua, anak menjadi dipaksa. Biarkan anak mengeksplor diri dan mampu mengenali diri sendiri. Sehingga pada saat dewasa nanti, anak sudah tidak bingung lagi mencari jati diri dan kesuksesan lebih mudah untuk diraih. Dr. Sam Goldstein, seorang psikolog anak dan penulis dari buku Raising Risilient Children menjelaskan bahwa sebagai orang tua, kita harus menghargai kemampuan serta tempramen si anak.

Tempramen maupun kemampuan anak sangat dipengaruhi oleh perlindungan yang diberikan orang tua. Memang menjadi hal yang sulit bagi setiap orang tua untuk membiarkan anak dalam mengeksplor diri. Hal tersebut wajar karena kekhawatiran tetapi itu semua demi kebaikan si anak. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memahami sifat anak.

Mengenal lebih jauh dunia parenting
Mengasuh anak memang menjadi suatu fase yang pasti dilalui hampir banyak orang. Namun ini bukan berarti kita hanya bisa belajar dari pola parenting orang tua kita dulu. Kita juga harus membuka diri untuk wawasan mengasuh lebih lebar. Sebab setiap sifat anak yang berbeda maka penanganannya pun berbeda.

Bijaksana terhadap kesempatan
Orang tua umumnya berkeinginan supaya si anak mengalami hidup yang lebih baik dibandingkan dirinya. Sehingga sering kali berujung pada larangan dan perlindungan yang berlebihan. Cobalah biarkan anak mengambil keputusan sendiri namun tetaplah untuk mengawasi. Hal itu akan memacu kreatifitas dan inovasi dalam menghadapi persoalan. Dr.Goldstein juga mengungkapkan bahwa ada beberapa anak yang membutuhkan waktu dan kesalahan untuk menjadi percaya diri.


Kompak dengan pasangan
Segala tindakan maupun sifat orang tua bisa ditiru oleh si anak. Jika anak disalahkan karena menirunya maka cenderung memunculkan konfilk batin anak. Mereka mencari pembelaan (walaupun itu hanya dalam hati dan pikiran) seperti orang tuaku juga begitu. Oleh karena itu, Anda dan pasangan harus menyamakan visi misi dalam merawat anak, jadi orang tua terlihat 1 di mata anak. Hubungan yang harmonis tersebut akan memberikan pola pikir dan tata emosi yang baik untuk anak.

Ikut berubah menjadi lebih baik
Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya untuk menjadi yang terbaik. Untuk itu, Anda juga harus berubah menjadi lebih baik dan tidak lelah dalam belajar serta berbenah diri. Sebab anak yang baik akan lahir dari orang tua yang berpola pikir yang baik pula.

Baca juga : Tips Mengoptimalkan Pertumbuhan Anak Ala Falla Adinda

Itulah beberapa tips parenting yang bisa diberikan, semoga bermanfaat^^
Read More

Vagina Tidak Kencang Karena Sering Berhubungan?



Tipsmamah.com - Berhubungan menjadi hal yang dibutuhkan semua pasangan suami istri. Di samping itu banyak mitos seks yang berkembang menjadi ditakutkan oleh pasangan. Salah satu mitos yang berkembang: bahwa semakin sering berhubungan maka elastisitas dari vagina akan kendur.

Sebagai wanita Anda tidak perlu lagi khawatir akan mitos itu, sebab itu tidaklah benar. Seorang pakar kesehatan wanita, Jennifer Wider menjelaskan bahwa ukuran vagina tidak akan berubah. Ukuran tersebut akan kembali seperti semula setelah Anda melakukan hubungan maupun melahirkan.

Saat berhubungan vagina akan menerima rangsangan sehingga menjadi berkontraksi setelah itu akan kembali lagi seperti semula. Wider juga menambahkan memang setelah melahirkan dan menua membuat masa pengembalian ukuran menjadi lebih lama.

Wider menjelaskan pula bahwa otot vagina akan kembali seperti semula ke ukuran normal membutuhkan 6 bulan setelah melahirkan. Sedangkan masa tua membuat tingkat hormon dalam tubuh mengalami penurunan. Hal tersebut mengakibatkan dinding vagina menipis dan tidak seelastis sebelumnya.

Baca juga : Fakta dan Mitos Rambut yang Tak Banyak Diketahui

Wider menjelaskan kekenduran pada masa tua sebenarnya bisa diatasi, yaitu dengan latihan kegel. Sebaiknya mulailah latihan kegel saat ini juga dan tidak menunggu tua. Vagina yang tiba-tiba kencang saat bercinta merupakan indikasi Anda kurang terstimulasi ketika pemanasan.


Read More

Kekerasan Seksual Wanita Indonesia Semakin Merajalela


Tipsmamah.com - Tuhan menciptakan manusia yang dibedakan menjadi pria dan wanita. Wanita adalah makhluk yang diciptakan dari bagian tulang rusuk yang bengkok. Keadaan itu menunjukan bahwa ia ada dengan kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki. Wanita bukan makhluk yang sempurna tetapi ia sangatlah istimewa. Sebab wanita ialah penyempurna hidup setiap pria. 

Berbagai ulasan di atas tentu menjadikan wanita untuk selalu disayangi dan dimengerti. Namun fakta di lapangan berbeda, terkhusus Indonesia. Padahal kemerdekaan kita diraih juga berkat usaha dari pahlawan wanita tetapi angka kekerasan malah semakin meningkat dengan zaman yang berkembang. Hal tersebut terbuktikan dengan data dari Komisi Nasional Perempuan menunjukan bahwa setiap hari 1 dari 35 wanita mendapatkan kekerasan seksual. Artinya setiap 2 jam terdapat 3 wanita di Indonesia menjadi korban kekerasan. 

Azriana RM sebagai Ketua Komnas Perempuan menjelaskan di negara Indonesia wanita menjadi lambang dari kehormatan keluarga namun selalu dijadikan objek (pelampiasan stres dan nafsu). Azriana mengajak semua elemen masyarakat untuk tidak tinggal diam atas apa yang terjadi dan tidak menggunakan hukum kebiri (menyalahi HAM).

Berikut beberapa langkah menurut Azriana yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekerasan seksual wanita di Indonesia.
1. Tersedianya teknologi informasi dalam menyampaikan kekerasan seksual. 
2. Adanya edukasi ke masyarakat maupun aparat negara dalam menghadapi kekerasan seksual.
3. Komitmen semua pihak dalam mengani kasus kekerasan seksual.
4. Tegaknya hukum dalam menangani tindakan kekerasan seksual.
5. Adanya perlindungan secara utuh baik hukum maupun lingkungan kepada korban kekerasan seksual.

Tak hanya Azriana, Pramudya A Oktavinanda sebagai pengacara juga angkat bicara. Ia mengutarakan bahwa sering kali dalam persidangan kasus kekerasa seksual masih sangat erat dikaitkan dengan moral. Misal korban mengenakan rok mini, padahal sebuah kejahatan terjadi karena ada niatan. Nyata ada saja korban meskipun sudah memakai pakaian yang tertutup.
Azriana mengatakan pula bahwa perlindungan hukum berdasarkan KUHP hanya memudahkan pada tersangka untuk mendapatkan haknya. Seharusnya lebih memperhatikan hak dan perlindungan dari si korban. Sebagai masyarakat, kita juga harus mulai memperhatikan sekitar untuk mengurangi kekerasan yang terjadi. 

Read More