Kebenaran Dari Mitos “Kerokan”

Tipsmamah.com - Musim hujan memang menyisahkan berbagai cerita menarik. Mulai dari banjir yang rutin menyerang ibukota, wabah penyakit DBD, hingga penyakit masuk angin. Masuk angin merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang ketika tubuh dalam keadaan drop. Gejala yang kerap terjadi adalah perut kembung, pusing, nafsu makan hilang, badan lemas, dan diare. 

Mengatasi masuk angin dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang ada sejak zaman dahulu adalah kerokan. Kerokan dilakukan dengan menggores permukaan kulit bagian punggung berkali-kali sampai muncul ruam berwarna merah. Alat yang digunakan biasanya adalah uang logam dan minyak angin. 

Berbagai pendapat berbeda mengenai kerokan terjadi diantara masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa ruam merah akibat kerokan akan memperparah masuk angin, namun sebagian beranggapan bahwa ruam ini dapat menghilangkan masuk angin. Namun faktanya, kerokan dapat membuat pembuluh darah Anda melebar dan kemudian pecah. Inilah mengapa kulit Anda berubah menjadi warna merah atau hitam. 

Banyak masyarakat menyalah artikan keadaan ruam merah yang timbul akibat kerokan. Meskipun saat ini kerokan dianggap menjadi obat paling ampuh dalam penyembuhan penyakit masuk angin, akan tetapi melihat fakta di atas Anda harus segera sadar. Mulailah untuk berhenti melakukan kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan Anda. 

Penyembuhan masuk angin dapat Anda lakukan menggunakan cara lain. Pengobatan luar Anda dapat mengoleskan minyak angin ke tubuh yang akan memberikan sensasi hangat. Untuk pengobatan dalam, Anda dapat meminum ramuan alami seperti jahe hangat. Jahe hangat akan memberikan sensasi untuk tubuh Anda yang sedang masuk angin. Selain itu, meminum jahe juga mampu meredakan pusing dan mengobati kembung. Dibandingkan Anda harus kerokan yang memiliki efek samping berupa pecahnya pembuluh darah, lebih baik untuk memilih pengobatan yang tidak memiliki efek samping.

baca juga : Kebenaran Mitos Kutu pada Anak yang harus Anda Ketahui

Setelah mengetahui kebenaran mengenai mitos kerokan semoga Anda lebih bijak untuk melakukan pengobatan. Meskipun terkesan sepele jika hal ini dilakukan secara terus menerus bukan tidak mungkin akan berdampak pada kesehatan orang tubuh lainnya.